Berita Utama

>Pasca Penggrebekan, Wali Kota Bekasi Perintahkan Pendataan Ulang Bekasi, Harian Bekasi - Pascapenggrebekan sarang teroris di Perumahan Puri Nusaphala Blok D-12 Jatiasih Bekasi, Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad memerintahkan....

Baca Selengkapnya....

Akurat Dan Tepat Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec...

Baca Selengkapnya...

Cash-Out Refinance For many, their homes are just not dwellings that protect them against rain, sun, and wind. But they are piggy banks, which can be used to raise some urgent money, even if...

Readmore

SAMPAIKAN KRITIK, MASUKAN ATAU SARAN ANDA MENGENAI BLOG KAMI DENGAN SMS KE 021-70522100 ATAU EMAIL KE harianbekasi@gmail.com....:::...Terima Kasih Bagi Anda yang telah memberikan masukan kepada kami, semoga kami dapat lebih baik lagi memberikan informasi dan lain sebagainya.

Sunday, August 9, 2009

Pasca Penggrebekan, Wali Kota Bekasi Perintahkan Pendataan Ulang

Bekasi, Harian Bekasi - Pascapenggrebekan sarang teroris di Perumahan Puri Nusaphala Blok D-12 Jatiasih Bekasi, Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad memerintahkan pendataan ulang di RT 4 di mana perumahan tersebut berada.

"Mungkin maksud Pak Wali Kota supaya tidak kecolongan lagi," kata Sundoyo, Ketua RT 4 RW 12 Keluruhan Jatiluhur kecamatan Jatiasih, Bekasi kepada Kompas.com (9/8).

Pendataan ulang tersebut, menurut Sundoyo telah dilakukan tadi pagi, terutama bagi warga yang mengontrak. Sebagai pelaksana pendataan diserahkan kepada petugas RT dan RW.

Menurut Sundoyo, hanya Achmad Ferry penyewa rumah di Blok D-12 yang menyerahkan KTP. Dua yang lain, yakni Air Setiawan dan Eko Peyang, tidak menyerahkan. "Ia pernah mohon maaf jika nanti tidak lapor lagi ketika ada dua orang ponakannya akan tinggal bersamanya. Untuk bantu masak, bilangnya," papar Sundoyo yang tinggal di Blok C-14.

Seingat Sundoyo, berdasarkan KTP Achmad beralamat di Bekasi Utara. Dari hasil pemeriksaan polisi, ternyata KTP Achmad tersebut ada beberapa kasalahan. "Waktu itu memang saya tidak periksa detail," ucapnya.

Sabtu (8/8) dini hari rumah yang saat ini dijaga ketat polisi digrebek Tim Anti Teror Polri Densus 88. Di rumah bercat krem tersebut ditemukan bom ratusan kilogram yang siap diledakkan. Sedangkan Air dan Eko tewas di tangan polisi saat hendak memberi perlawanan.

No comments:

Post a Comment