Berita Utama

>Pasca Penggrebekan, Wali Kota Bekasi Perintahkan Pendataan Ulang Bekasi, Harian Bekasi - Pascapenggrebekan sarang teroris di Perumahan Puri Nusaphala Blok D-12 Jatiasih Bekasi, Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad memerintahkan....

Baca Selengkapnya....

Akurat Dan Tepat Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec...

Baca Selengkapnya...

Cash-Out Refinance For many, their homes are just not dwellings that protect them against rain, sun, and wind. But they are piggy banks, which can be used to raise some urgent money, even if...

Readmore

SAMPAIKAN KRITIK, MASUKAN ATAU SARAN ANDA MENGENAI BLOG KAMI DENGAN SMS KE 021-70522100 ATAU EMAIL KE harianbekasi@gmail.com....:::...Terima Kasih Bagi Anda yang telah memberikan masukan kepada kami, semoga kami dapat lebih baik lagi memberikan informasi dan lain sebagainya.

Sunday, August 9, 2009

Bekasi, Harian Bekasi

Institut Pertanian Bogor (IPB) diminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi membantu mengatasi persoalan sampah yang berada di wilayah Kota Bekasi, terutama sampah yang berasal dari pasar, untuk dapat diubah menjadi pupuk organik.

Kepala Pusat Penelitian dan Lingkungan Hidup (PPLH) IPB, Prof Dr Ir Dedi Sudarma, di Bogor, menjelaskan, terkait hal itu, sejumlah tim ahli atau tutor telah ditunjuk untuk melatih sumberdaya manusia (SDM) di lingkup Pemkot Bekasi.

Para pakar IPB yang telah memberi pelatihan itu, antara lain, Dr Dwi Andreas S dari Fakultas Pertanian IPB dan Dr Aris Purwanto dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB. sementara pakar lainnya telah memberi pelatihan di Kantor Kelurahan Margahayu, Bekasi, pada pertengahan Maret 2009.

Dedi Sudarma mengatakan, saat ini IPB sudah banyak memiliki model-model dalam menangani sampah, dan masih melakukan perbaikan-perbaikan, agar model tersebut bisa secara praktis diaplikasikan di lapangan.

"Persoalan sampah tidak hanya dihadapi oleh Pemkot Bekasi, namun ini merupakan persoalan kita semua di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi, Ir Saur Tampubolon, mengemukakan, selama ini sampah yang dihasilkan Kota Bekasi bisa mencapai 8.000 ton per hari. Di samping itu, Bekasi masih harus menampung sampah berasal dari DKI Jakarta yang beratnya 20.000-40.000 ton per hari.

Menurut dia, Pemkot Bekasi hingga kini masih kekurangan tenaga terampil membuat pupuk kompos dan manajemen. Selain itu, kondisi pasar di Pemkot Bekasi juga minim fasilitas. Dari 10 pasar, hanya satu yang memiliki armada truk terbanyak, yaitu Pasar Baru.

"Kami berharap kerjasama ini biasa berkesinambungan dan berkualitas. Selain untuk membuat kompos, kami juga berharap kepada pakar IPB bagaimana caranya agar sampah organik pasar bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Apalagi saat ini mencari rumput di Bekasi sudah langka," ujar Saur Tampubolon. (Antara/ink)

No comments:

Post a Comment