Berita Utama

>Pasca Penggrebekan, Wali Kota Bekasi Perintahkan Pendataan Ulang Bekasi, Harian Bekasi - Pascapenggrebekan sarang teroris di Perumahan Puri Nusaphala Blok D-12 Jatiasih Bekasi, Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad memerintahkan....

Baca Selengkapnya....

Akurat Dan Tepat Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec...

Baca Selengkapnya...

Cash-Out Refinance For many, their homes are just not dwellings that protect them against rain, sun, and wind. But they are piggy banks, which can be used to raise some urgent money, even if...

Readmore

SAMPAIKAN KRITIK, MASUKAN ATAU SARAN ANDA MENGENAI BLOG KAMI DENGAN SMS KE 021-70522100 ATAU EMAIL KE harianbekasi@gmail.com....:::...Terima Kasih Bagi Anda yang telah memberikan masukan kepada kami, semoga kami dapat lebih baik lagi memberikan informasi dan lain sebagainya.

Wednesday, August 12, 2009

0
BMPS dan Mahasiswa Demo Pelaksanaan PSB II

Bekasi, Harian Bekasi
Sekitar 200 orang, terdiri para guru, kepala sekolah (Kasek) yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) dan mahasiswa Kota Bekasi, Kamis (6/8) melakukan aksi demo ke kantor Pemkot Bekasi. Dalam, aksinya ini, para pendemo memrotes dilaksakannya penerimaan siswa baru (PSB) tahap II.
Ketua BMPS, Kota Bekasi, Supardi mengatakan, dalam penerimaan siswa baru (PSB) on line Disdik Kota Bekasi harus konsisten dan transparan.
Kalau dasar dibukanya PSB II surat dari Walikota Bekasi dan surat dari Ketua DPRD Kota Bekasi, saya minta foto copy surat tersebut, katanya.
Menurut Supardi, PSB tahab II hanya untuk orang-orang berduit saja, karena siswa yang orang tuanya tidak bisa membayar, sulit untuk dapat masuk sekolah negeri.
Hal senada diungkapkan pula Humas, BMPS Kota Bekasi, Afif Ridwan. Katanya, Disdik Kota Bekasi harus transparan dan harus profesional, kalau mau meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bekasi.
Kami minta dasarnya apa PSB II dilaksanakan, bila alasan dan dasar pelaksanaan PSB II tidak bisa diberikan, kami akan mengerahkan seluruh kepala sekolah swasta beserta siswanya sekalian, ancam Afif.
Ditempat yang sama Laston Sianturi dari SMP Malidar mengungkapkan, akibat di berlakukannya PSB II, siswa baru yang mendaftar di sekolahnya, setengahnya keluar lagi karena penerimaan siswa baru di sekolah negeri dibuka kembali.
Contohnya, ketika penerimaan siswa baru SMP jumlahnya mencapai 120 siswa, ketika PSB II di buka kembali yang mengundur kan diri mencapai 68 siswa. Padahal, masa orientasi sekolah (MOS) sudah dilakukan.
Juga untuk siswa SMA nya dari jumlah awal 60 siswa yang masuk sekolah, mengundurkan diri sebanyak 35 siswa. Jadi tinggal sisa 25 siswa yang masuk ke sekolahnya. Jelas PSB II tersebut sangat merugikan sekolah swasta, katanya.
Dibagian terpisah Sahroni, dari Jaringan aktifis pemuda dan mahasiswa mengatakan, pihaknya tetap menolak PSB tahap II tersebut, karena sarat dengan permainan. Selain itu, keberadaan SMPN 41 agar ditinjau kembali karena sekolah tersebut ilegal.
Kami mempertanyakan keberadaan SMPN 41, karena sekolah itu tiba-tiba muncul saat PSB dilaksanakan. Kami katakan sekolah itu ilegal, kata Sahroni.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Kodrato menanggapi komentar Ketua BMPS Kota Bekasi, Supardi mengatakan, PSB II dilaksanakan karena ketika PSB on line dilakukan, masih ada 600 kursi untuk SMPN dan 700 untuk siswa SMAN.
Kekosongan ini harus di isi, karena masih banyak lulusan SD yang ingin masuk ke SMPN dan lulusan SMP yang ingin masuk ke SMAN, jelasnya.
Namun penjelasan Kodrato ini, belum bisa diterima Supardi. Justru Suparti menanyakan, kenapa dalam PSB II tidak diambil dari urutan nilai yang telah diterima sebelumnya sebagaimana yang dilakukan sistem on line.
Saya akan pertanyakan ini lagi ke DPRD Kota Bekasi, karena Ketua DPRD Kota Bekasi, Yusuf Nasih mengeluarkan pula surat, tentang penambahan kelas baru, kata Supardi.
Sementara itu Sarah, Sekjen LSM Cinta Negeri berkomentar "Tidak semua sekolah swasta mengalami apa dipaparkan Supardi, banyak sekolah swasta yang ungulan masih tidak ditinggalkan calon siswanya, semoga kejadian ini menjadi cermin bersama, agar setiap intansi sekolah swasta dapat meningkatkan kualitasnya dan dapat bersaing dengan negeri, dan tidak ditinggalkan lagi calon muridnya, jangan mencari kesalahan dan menyalahkan, ini hanya kekecewaan yang tak dewasa".
Di sisi lain banyak orang tua siswa merasa tertolong dengan adanya PSB tahap II ini, karena menurut mereka sekolah negeri lebih murah dari swasta, dan sekolah negeri sekarang kualitasnya lebih baik dan bagus bahkan di Kota Bekasi ini banyak Negeri yang bertaraf internasional.

Sunday, August 9, 2009

0
1.800 Calon Haji Bekasi Lunasi BPIH

Bekasi, Harian Bekasi

Dari 3.825 kuota jemaah haji Kota Bekasi, 1.800 di antaranya melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) untuk musim haji 1430 H. Pendaftaran dan pelunasan berlangsung 13 Juli hingga 12 Agustus 2009.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji, Infak, dan Wakaf Kandepag Kota Bekasi, H Mujani, mengatakan biaya ONH yang ditetapkan pemerintah sebesar 3.444 dolar AS. Besaran pembayaran tergantung dari kurs rupiah terhadap dolar pada saat pelunasan.

"Calon jemaah yang bisa berangkat dan melunasi ONH adalah mereka yang mendapatkan porsi haji dengan membayar minimal Rp 20 juta dan didasarkan nomor urut pendaftaran," ujarnya.

Ada lima bank di Kota Bekasi yang ditunjuk sebagai tempat penyetoran ONH di antaranya Bank Jawa Barat-Banten, Bank Muamalat, dan Bank Syariah Mandiri.

Kuota jemaah haji untuk Kota Bekasi pada 1430 H mencapai 3.825. Tahun lalu kuota Kota Bekasi hanya 1.974 jemaah. Ini tidak terlepas dari tingginya minat warga Kota Bekasi untuk menunaikan ibadah haji dan telah mendapatkan porsi atau membayar minimal Rp 20 juta.

"Gubernur Jawa Barat mengeluarkan SK penetapan calon jemaah haji Kota Bekasi sebanyak 3.825 orang itu. Kanwil Depag dan Pemprov Jawa Barat ingin mencari cara lebih adil dalam memberikan kesempatan haji kepada warga Kota Bekasi," ujarnya.

Didasarkan ketentuan pemerintah kuota jemaah haji setiap daerah sebanyak 1 orang per 100.000 populasi penduduk Muslim. Kota Bekasi dengan penduduk dua juta lebih, kuota ditambah. Sebab, daftar tunggunya sangat panjang.

Pendaftar jemaah haji yang telah membayar minimal Rp 20 juta mencapai 12.000 krang. Bila kuota tidak ditingkatkan seorang jemaah kota Bekasi perlu menunggu bertahun-tahun untuk bisa sampai pada giliran berangkat. (Ant/tig)